Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 20 Juni 2010

TRADING MODEL, STRATEGI DAN TIMING/TAKTIK

1. TRADING MODEL
Setiap Trader mempunyai kecenderungan tertentu terhadap suatu model trading dimana hal ini dipengaruhi oleh sifat/karakter dari trader tresebut. Dari Tading Model ini tidak ada yg lebih unggul dari yg lain, tapi anda tentukan sendiri mana yang sesuai dengan kepribadian anda.

Ada 4 macam Trading Model, yaitu :
1. Aggressive (Hit & Run), anda lebih suka mengambil profit secepat mungkin dan sering. Pokoknya setiap ada peluang untuk reversal anda ingin memanfaatkannya.
2. Trending (Follow Market), anda menunggu pasar sampai ada trend, baru masuk pasar. Kemudian di Hold, sampai system anda mengisyaratkan anda harus mengambil profit atau loss anda.

3. Reversal (Fight Market), anda menunggu harga samapi anda merasa bahwa harga akan berbalik dan menunjukan gejala-gejala kelemahan dari trend yang ada atau sinyal-sinyal pembalikan yang kuat, Kemudian “menungganginya/riding” sampai terbukti bahwa trendnya ada.
4. Open, gabungan 2 & 3. Anda menunggu pasar trend baru mau masuk pasar, tapi juga mau memanfaatkan sinyal-sinyal reversal meskipun belum menunjukan trend, menungganginya sampai terbukti bahwa trendnya ada.

2. STRATEGI
Ada banyak Strategi/Teknik Trading dalam transaksi di Indeks. Disini disebutkan beberapa diantaranya :
a. Hit and Run ,
Trend up Buy (5 unit) likwidasi sambil buy (5 unit), Trend Down Sell (5 unit) likwidasi sambil Sell (5 unit)

Beberapa indikator yg dipakai sebagai acuan mengambil harga diantaranya feeling (spekulasi), Chandelstick ( doji star, hammer, spining top), Stochastic, RSI, MACD, Volume dll
waktu transaksi cukup singkat untuk capai target point, selalu menggunakan Stop Loss (cut loss) jika arah pasar berlawanan dengan posisi awal.
Contoh :
b. Averaging Up,
Anda ada posisi Buy dan pasar bergerak berlawanan dgn posisi yg ada yaitu turun kemudian anda menambahkan posisi buy lagi dengan harapan untuk mendapatkan posisi buy dgn harga yg lebih murah (rendah) agar supaya apabila harga naik kembali anda akan break even / profit pada harga yg lebih rendah
Averaging Down,Kebalikan dari averaging UP


Strategi averaging ini juga bisa menggunakan pyramid

c. Pyramiding,
Taktik transaksi dengan menggunakan Pyramid biasa di lakukan pada saat ada momentum baik secara teknikal maupun fundamental dengan posisi yg di tahan (Hold) sampai targetnya tercapai. Bila pasar bergerak searah dengan keinginan anda, anda bisa menambah posisi anda. Ada 2 aturan yang sebaiknya diikuti dalam penambahan posisi yaitu :
- Jangan menambah posisi bila posisi yang ada belum menunjukan profit yg cukup
- Jumlah unit yg ditambahkan tidak boleh lebih besar dari posisi awal (base) dan harus bertambah kecil sehingga tidak menyakiti anda jika harga berbalik.
Versi lain dari pyramiding yaitu membuka posisi dgn jumlah yg lebih kecil dan bertahap sampai anda menganggap sebagai base, kemudian jumlah yg ditambahkan tidak boleh lebih dari jumlah ini.

a. Switching Up

Anda ada posisi Beli dan pasar bergerak berlawanan dgn posisi yg ada yaitu turun kemudian anda menambahkan posisi buy lagi dengan harapan untuk mendapatkan posisi buy dgn harga yg lebih murah (rendah) agar supaya apabila harga naik kembali anda akan break even / profit pada harga yg lebih rendah

Averaging Down,Kebalikan dari averaging UP

3. TIMING / TAKTIK

Di dalam futures market , “timing” adalah suatu hal yang sangt penting. Anda open posisi pada situasi yang potensial tapi pada waktu yg tidak tepat dapat sama dengan masuk pada situasi yang jelek dari awal. Ide anda sudah benar tapi timing anda salah, sehingga anda harus menghadapi “heavy losses sebelum situasi yang anda inginkan berjalan.

Timing di bagi dua bagian yaitu

a. Timing to Entry / reentry

b. Timing to exit

- On profit

- On Losses

a. Timing to Entry / reentry, ada banyak kondisi yg penting dalam menentukan timing untuk entry

- Dalam Metode Subyektif :

1. Breakout Trendline

2. After Approach Trendline

3. Percent Retracement

4. Gap (Window)

5. Trendline

- Dalam Metode Mechanical

1. Untuk menentukan trend : ADX, R2, VHF atau CMO

2. Untuk kondisi ada trend :

- Moving Average CrossOver /sudut 450 (9 dgn 18, 50 dgn 100)

- Chanel Breakout ( Masuk pasar bila harga lebih tinggi / rendah dari 10 hari yang lalu)

- Price ROC, CCI, DI+ dlsb

3. Untuk kondisi tidak ada trend :

- Stocastic, RSI, StochRSI, CMO dlsb

b. Timing to Exit

- On Profit :

1. Target Profit

2. Trailing Stop

3. BreakEven

- On Losses :

1. Berdasarkan waktu / lama posisi tertahan di pasar (Inactivity) à Pengalaman !!!

- Stagnasi : 2 - 4 Hari

- Trend : 3 - 7 Hari

2. Maximum Loss



Tidak ada komentar :

Posting Komentar