Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 22 Juni 2010

Tekanan Amerika Serikat untuk Revaluasi Yuan

Kondisi AS yang mengalami degradasi kekuatan ekonomi dilain pihak perkembangan perekonomian China yang berjalan pesat, adalah fenomena nyata dalam satu decade ini. Pemerintah AS menyalahkan China atas anti klimak kapasitas ekonominya. Salah satu hal yang disorot oleh AS adalah nilai Yuan yang dipatok lebih rendah dari kekuatan Yuan dipasar uang internasional. Semantara bagi Pemerintah Beijing mematok Yuan dalam posisi rendah adalah sebagai syarat bagi pertumbuhan ekonominya yang ditopang oleh kekuatan ekpor.

Pemerintah AS terus meminta agar Yuan dapat mengikuti perkembangan pasar, ini artinya seperti halnya dengan dolar, yen, euro atau rupiah yang mengikuti nilai pasar atau dengan istilah lain mengikuti devisa bebas. Tetapi tampaknya pemerintah China tidak akan tunduk pada tekanan tersebut. Mengapa China menolak?

smbr:iNanvoices

Tidak ada komentar :

Posting Komentar