Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 27 Februari 2010

21 cinema trading

"Kisah Kasih Newbie Trader"


Yang pernah ngalamin pasti ketawa ketiwi deh bacanya.
belajar dari pengalaman, yang belom ngalamin jangan sampe deh
Kita harus disiplin pada indikator kita, keyakinan kita, kedisiplinan kita dan percaya pada running trade yang ada di depan mata karena itu adalah kenyataan yang ada.
so.. Asah terus kemampuan kita.
sumber : ft.t.com

Minggu, 21 Februari 2010

Analisa Teknikal

Analisis tehnical beranggapan bahwa analisa fundamental terlalu bervariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu, informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan harga. Karena itu orang beranggapan bahwa cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari tingkah laku dari para pelaku pasar dan ini tercermin di dalam pola grafik harga.
Faktanya juga tidak ada perbedaan antara harga turun karena penawaran yang berlimpah atau karena tindakan sepihak dari industri keuangan yang menekan harga uang. Tidak ada pula perbedaan karena kondisi politik, pertimbangan ekonomi, atau likuidasi posisi beli investor untuk kebutuhan dana tunai.

Analisis technical mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analis technical mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini dan kecenderungannya.
Tujuan pokok mengamati grafik adalah :
• Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga
• Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan itu
• Memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar
Bagi analis technical, berlaku semboyan “harga tanpa pergerakan cenderung bertahan (diam tanpa gerakan), sedangkan harga yang bergejolak cenderung akan tetap bergejolak”. Mereka berburu kesempatan isyarat perubahan harga dari keadaan diam menjadi bergejolak atau saat kecenderungan harga berbalik arah atau gejolak harga berakhir tanpa gerakan.
Pelaku yang selalu siaga akan mengamati setiap pergerakan harga agar berpeluang meraih keuntungan sewaktu harga naik atau turun. Jika membuka posisi beli, ia bersiap-siap mecari saat yang tepat untuk mengubahnya menjadi posisi jual. Perubahan itu bisa terjadi dalam hitungan menit hingga jam, tapi bisa juga memakan waktu lebih lama, misalnya berminggu-minggu hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Namun, kewaspadaan harus tetap terpelihara karena perubahan arah kecenderungan harga pasti akan terjadi jika saatnya tiba.
Dalam perkembangan investasi modern, nampaknya keputusan investasi lebih banyak mengandalkan analisis technical dari pada analisis fundamental, terutama untuk keputusan investasi jangka pendek seperti forex. Menurut Meyers (1994:3) ini terjadi karena pergerakan harga sekuritas bukan lagi secara random, melainkan secara berulang dan membentuk pola tertentu yang dapat diidentifikasi.
Definisi, meyers yang banyak menggunakan aplikasi komputer dalam melakukan analisis technical dan banyak di kutip oleh majalah bisnis terkemuka, seperti Wall Street Journal, Financial Time, Fortune dan lain sebagainya mendefinisikan analisis technical sebagai studi tentang sekuritas secara individual dan pasar sebagai keseluruhan berdasar supply dan demand. Yang menjadi data utama dalam analisis technical adalah harga dan volume perdagangan historis. Atas dasar data ini dicoba di plot dalam suatu chart, yang bisa dilihat trennya.
Prinsip, sebelum menggunakannya dalam praktik, ada baiknya memahami prinsip-prinsip yang mendasari analisis technical ini. Diantara pakar memang, tidak ada saling kesepakatan mengenai jumlah prinsip yang harus dipenuhi. Namun, paling tidak ada tiga prinsip yang bisa digunakan sebagai patokan dalam memahami analisis technical, yaitu:
1. Refleksi semua kejadian, segala sesuatu yang terjadi yang bisa mempengaruhi—baik yang rasional maupun irasional—sudah di refleksikan dalam harga yang terbentuk. Jadi, mengapa suatu index saham menguat atau melemah atau berada pada angka tertentu adalah suatu fakta yang tidak bisa diperdebatkan. Yang menjadi patokan para analis technical adalah “nilai” sesungguhnya suatu index saham adalah ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang tercermin pada index saham. Para analis tidak mempedulikan apa yang jadi pada penyebab perubahan permintaan dan penawaran—misalnya akibat inflasi—melainkan hanya peduli apa yang terjadi pada harga. Jika permintaan meningkat dan penawaran menurun atau tetap, maka harga akan naik, dan akan terjadi kebalikannya jika kondisinya berbalik.
2. Tren, harga bergerak dalam suatu tren, dan tren ini tidak mungkin di manipulasi. Jika tren memang bergerak kearah naik, tidaklah mungkin membuatnya turun, kecuali dalam suatu titik tertentu akah terjadi puncak untuk kemudian berbalik arah (reversal). Untuk mempermudah pemahaman mengenai prinsip kedua ini, gerakan harga bisa dianalogikan dengan gerakan mobil. Jika kita mengemudikan mobil, maka kita akan memulainya dengan kecepatan minimal. Setelah memasuki arah yang dituju maka kecepatan mobil akan maksimal. Kemudian, untuk berbalik arah tentu tidaklah mungkin langsung membalik. Karena itu kita akan memperlambat laju mobil, kemudian secara perlahan berbalik arah. Index sahampun juga demikian. Awalnya Akan bergerak ke satu arah (naik atau turun), kemudian membuat sebuah tren. Tren ini akan terus berusaha menuju arah yang dituju (dalam analogi mobil kita, ditunjukkan dengan makin cepatnya mobil bergerak), sampai harga bergerak melambat dan memberi sinyal bahwa harga akan berbalik, sebelum akhirnya harga bergerak menuju arah sebaliknya. Di sini akan dimulai tren baru, dan rangkaian peristiwa perjalanan tren akan berulang kembali.
3. Selalu berulang, aksi pasar (market action) selalu berulang. Artinya, para analis technical percaya bahwa setiap investor akan mengulangi tindakan yang sama jika kondisi pasar yang terjadi juga sama. Keadaan ini biasanya dipetakan dalam suatu diagram yang populer dengan sebutan chart (sehingga para analis teknikal sering juga disebut sebagai chartist). Chart itu akan membentuk suatu pola yang selalu berulang. Pola inilah yang dimanfaatkan para chartist untuk memprediksi gerakan harga dimasa mendatang. Banyak sekali bentuk pola ini, misalnya head and shoulder, flag, sideway dan masih banyak lagi.
Prosedur, Analisis technical dilakukan dengan menggunakan grafik yang menjelaskan pergerakan harga dan value data pada masa yang lampau untuk meramalkan pergerakan harga pada masa yang akan datang. Grafik yang digunakan secara umum adalah grafik garis (line chart), batang (bart chart) dan candlestick chart (lihat gambar 7.9, 7.10, 7.11.). Periode atau waktu yang pas bagi analisis teknikal adalah jangka pendek sampai panjang. Namun demikian, seperti telah disebutkan dalam definisi analisis technical, analisis technical lebih tepat digunakan untuk investasi jangka pendek. Namun demikian, bukan berarti analisis technical tidak bisa digunakan untuk menganalisis investasi jangka panjang. Pendek kata analisis technical bisa digunakan untuk menganalisis investasi jangka pendek, seperti hitungan jam atau menit, jangka menengah (harian), dan jangka panjang (mingguan dan bulanan).
Metode, setelah kita mengetahui prosedur analisis teknikal, se¬karang bagaimana caranya melakukan analisis? Ada banyak metode yang digunakan para chartist dalam melakukan analisis teknikal. Ba¬hkan, kalau Anda mau, bisa membuat sendiri metode khusus untuk investasi Anda sendiri.Prinsipnya adalah menemu¬kan pola pergerakan dari mata uang yang kita transaksikan. Mes¬kipun analisis teknikal bisa dilakukan secara manual, akan sangat membantu jika kita bisa menggunakan software yang banyak dijual di pasar. Ada, banyak software yang bisa dipakai, dan yang paling populer adalah metastock. Di dalam software metastock ini terdapat banyak sekali metode yang dibuat standar. Kita bisa menggunakan salah satu di antaranya, atau melakukan modifikasi. Berikut disaji¬kan contoh metode yang sudah standar.
1. Trendline
Metode ini memetakan pola pergerakan mata uang dengan me¬lihat tren dari pergerakan tersebut. Dalam metode trendline ini, ada tiga pola pergerakan, yaitu up trend. downt trend dan sideway.
Up trend (bullish market) ,Pola ini ditandai keadaan di mana tren kurs mata uang sedang bergerak naik. Jika pola ini yang sedang berlangsung, kita dapat melakukan open position dengan beli (buy), dan kemudian menutup posisi dengan jual (sell). Keuntungan kita adalah selisih antara harga pada saat kita menutup posisi beli (saat menjual) dengan harga pada saat kita melakukan open position beli.
Down trend (Bearish Market) , Pola ini membentuk tren mata uang sedang bergerak turun. Jika pola ini yang sedang terjadi, kita dapat membuka posisi dengan jual lebih dulu (short selling), dan kemudian menutup posisi tersebut dengan beli (buy). Keuntungan kita adalah selisih antara harga pada saat kita menutup posisi jual (dengan membeli) dengan harga pada saat kita membuka transaksi dengan posisi jual.
Sideway. , Pola ini menunjukkan keadaan dimana tren mata uang bergerak turun dan naik antara support dan resistant dalam satu pe¬riode tertentu. lni disebabkan adanya market yang libur terutama market Amerika. Bila pola ini sedang berlangsung, posisi yang tepat untuk diambil adalah wait and see.
a. Support, Metode ini mendasarkan pada suatu batas bawah, yaitu se¬kelompok harga-harga terendah yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Sekelompok harga ini kemudian membentuk suatu kekuatan harga yang disebut support level yang sulit untuk dila¬lui oleh pergerakan harga masa berikutnya. Jika support level ini tertembus, maka harga akan cenderung menurun lebih dalam. Metode support level ini mempunyai tingkatan-tingkatan mulai support 1, support 2, support 3 dan seterusnya. Jika salah satu tingkatan tertembus, investor bisa menggunakan tingkatan berikutnya sebagai dasar untuk memantau pola pergerakan harga. Pada kondisi ini, posisi yang dianjurkan adalah open sell. Sebaliknya jika harga tidak mampu menembus support tingkatan berikut, besar kemungkinan terjadi reversal, harga menguat. Pada kondisi ini, posisi yang dianjur¬kan adalah open buy.
b. Resistant, Pola ini adalah kebalikan dari support, yaitu sekelompok harga-¬harga tertinggi yang terjadi beberapa waktu yang lalu dan mem¬bentuk suatu kekuatan harga yang disebut resistant level. Resistant level ini sulit untuk dilalui oleh pergerakan harga masa berikut¬nya. Seperti halnya support, resistant juga rnempunyai tingkatan--tingkatan, dan kaidah yang berlaku juga sama, yaitu bila salah satu tingkatan tertembus, ada kemungkinan kecenderungan harga menaik terus berlangsung, mendekati tingkatan berikut¬nya. Bila pola ini yang terjadi, posisi yang dianjurkan adalah open buy. Sebaliknya, jika resistant level berikutnya tidak tertembus, ada kemungkinan terjadi rever¬sal, harga berbalik arah, menurun. Jika pola ini yang terjadi, po¬sisi yang dianjurkan adalah open sell
2. .Moving Average
Trend harga rata-rata penutupan pada interval waktu tertentu.
3. Relative strength index (RSI)
Metode ini memberikan informasi seberapa besar tekanan jual atau tekanan beli terhadap posisi transaksi suatu mata uang. Indikator RSI ini adalah antara 0% sampai 100%. Apabila RSI mendekati angka 20% atau sama dengan, atau lebih kecil, kondisi ini disebut oversold (terjadi tekanan jual) Posisi yang dianjurkan adalah open buy. Sebaliknya, apabila RSI mendekati 80 %, atau sama dengan, atau lebih kecil, kondisi ini disebut overbought (terjadi tekanan beli). Posisi yang direkomendasikan adalah open sell.

Analisa Fundamental

Analysis fundamental adalah analysis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di dunia yang mengeluarkan Index Saham, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss,Jepang, China, Singapur, Australia dan New Zealand.
Analysis, dalam melakukan transaksi mata uang tidak terlepas dari kepiawaian kita untuk menganalisis pergerakan matauang tersebut. Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan arah pergerakan dari mata uang tersebut.
Prinsip, analisa fundamental membutuhkan kelihaian seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental:
1. Reaksi berantai. Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pengaruhnya terhadap nilai index saham.

2. Jarak informasi. Semakin dekat informasi dengan suatu index saham, semakin besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibanding informasi dari luar negeri.
3. Sumber berita. Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai index saham.
4. Jenis berita. Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial atau budaya.

Prosedur, Segala informasi kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan index saham. Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu negara.
Metode, metode melakukan analisis fundamental adalah dengan terus-menerus meng-update informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung, ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk trading index saham, informasi ini akan selalu tersedia di menu news.

INFORMASI UNTUK ANALISIS FUNDAMENTAL
Setelah mengetahui, apa yang dimaksud dengan analisis fundamental, fungsi dan prosedurnya, kita bisa mengetahui bahwa bahan mentah untuk bisa melakukan analisis fundamental adalah informasi. Tetapi bukan sembarang informasi yang bisa dijadikan input bagi pembuatan analisis fundamental, melainkan informasi yang sudah diseleksi. Dengan kata lain, meskipun semua informasi memiliki peranan penting sebagai bahan untuk melakukan analisis fundamental, namun tidak harus menggunakan seluruh informasi tersebut. Analis yang bijaksana, biasanya hanya memilih informasi yang dianggap relevan dengan situasi ketika dia harus membuat analisis fundamental.
Jika demikian halnya, maka kita akan beruntung juga kalau mengikuti saran analis bijaksana tersebut, yaitu tidak memakai seluruh informasi untuk membuat analisis fundamental. Lalu informasi apa saja yang dianggap relevan tersebut ? Berikut disajikan daftar dan penjelasan informasi-informasi yang populer digunakan sebagai bahan pembuatan analisis fundamental. Adapun informasi yang patut diperhatikan dan dianalisis antara lain:
1).Trade Balance/Visible trade (Neraca Perdagangan)
Merupakan selisih antara ekspor dan impor barang. Biasanya, trade balance tidak menghitung ekspor dan impor barang-barang tidak berujud atau jasa (invisible). Apabila nilai ekspor lebih be¬sar dari pada nilai impor, maka trade balance dikatakan surplus. Kondisi ini akan menyebabkan nilai tukar mata uang negara yang surplus tersebut menguat. Jika ada informasi ini, maka po¬sisi yang direkomendasi adalah open buy. Sebaliknya, bila defisit, open sell. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.
2).lndustrial Production
Metode ini mengukur output dari industri-industri suatu negara. Indikatornya adalah peningkatan jumlah produksi dibanding periode sebelumnya, yang dinyatakan dalam persentase. Infor¬masi yang di dapat adalah, jika terjadi kenaikan produksi maka menunjukkan adanya gairah ekonomi, sehingga penganguran menurun. Menurunnya tingkat pengangguran ini akan me¬ningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi akan melemahkan mata uang. Jika kita mendapat informasi seperti ini, maka posisi yang harus diambil adalah open sell. Sebaliknya, jika mendapati informasi penurunan produksi ambil posisi open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.
3). Producer Price Index (PPI Input)
Indeks ini mengukur perubahan harga atas bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses industri manufaktur. Indeks yang menurun menunjukkan adanya penurunan harga bahan-bahan mentah. Pada gilirannya ini akan menurunkan ongkos produksi. Informasi yang kita dapat dari penurunan ongkos produksi ini adalah menurunnya inflasi. Sedang analisis dari penurunan inflasi ini akan menurunkan nilai tukar mata uang. Dengan demikian, jika mendapati informasi tentang penurunan PPI input ini, posisi yang direkomendasikan adalah open sell, Jika sebaliknya, open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.
4). Producer Price Index (PPIOutput)
Indeks ini mengukur perubahan harga pada tingkat barang-barang setengah jadi dan barangjadi yang dihasilkan oleh imanufaktur. Kita lebih mengenal indeks ini sebagai inflasi. Indikator dan informasi yang diperoleh sama dengan PPI. Dengan demikian rekomendasi yang dihasilkan juga sama, yaitu open buy jika mendapati informasi tentang penurunan indeks PPi output. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 40 point.
5). Retail Sales
Data ini memberikan informasi jumlah penjualan keseluruhan pengecer kepada konsumen. Jika terjadi peningkatan pada volume penjualan eceran ini menunjukkan adanya peningkatan demand. Peningkatan permintaan itu nantinya akan meningkatkan harga, yang kita mengerti sebagai peningkatan inflasi. Jika inflasi terjadi, maka nilai mata uang akan melemah. Hasil anali¬sis dari informasi ini adalah jika terjadi peningkatan penjualan eceran, maka posisi yang dirokemendasikan adalah open sell. Sebaliknya, jika terjadi penurunan volume penjualan eceran, open buy. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 50 point.
6). Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
Data mengenai tingkat pengangguran ini berhubungan dengan inflasi. Secara teori, jika tingkat pengangguran tinggi mencer¬minkan rendahnya inflasi. Teori ini juga diterjemahkan dalam praktik. Itulah sebabnya pengumuman mengenai tingkat pen¬gangguran di AS selalu ditunggu. Sebab, jika tingkat penganggur¬an tinggi, biasanya The Fed (Bank Sentral AS) akan menurun¬kan suku bunga, agar investor bersedia melakukan investasi pada sektor riil. Selanjutnya, jika suku bunga diturunkan, maka ini akan meningkatkan inflasi. Yang terakhir ini bermuara pada melemahnya mata uang. Jadi, jika kita mendapati informasi tingkat pengangguran yang meningkat, maka posisi yang harus diambil adalah open buy. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran menurun, open sell. Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 80 point.
7). Nonfarm Payrolls
Data ini merupakan perubahan upah di sektor non-pertani¬an, atau jelasnya sektor industri. Kenaikan upah di sektor ini menunjukkan indikator akan terjadi peningkatan permintaan. Selanjutnya, peningkatan permintaan ini akan meningkatkan inflasi. Seperti biasanya, inflasi akan memperlemah nilai tukar mata uang.Sebelum berita ini dirilis, diprediksi bisa mengambil profit sebesar 100 point.
Sebenarnya masih banyak lagi faktor fundamental yang harus dianalisis ( lihat tabel ), terutama non-economy, seperti keadaan politik suatu negara, kebijakan-kebijakan pemerintah (baik dalam negeri maupun luar negeri), keadaan geografis (ben¬cana alam). Bahkan serangan teroris pun harus menjadi bagian informasi yang harus dianalisis.

Kamis, 18 Februari 2010

Bursa Berjangka
Ada 3 jenis produk yang diperdagangkan di bursa berjangka yaitu :
1. Komoditi, Terdiri atas dua jenis soft commodity (seperti hasil perkebunan) maupun yang hard commodity (hasil tambang)
2. Forex, Merupakan perdagangan jual beli mata uang asing
3. Indeks Saham, Merupakan nilai rata-rata dari gabungan saham-saham di suatu bursa
Perdagangan Berjangka Komoditi

Kontrak Berjangka merupakan instrumen pasar yang telah dikenal luas di negara-negara maju dan berkembang dan yang paling banyak digunakan untuk pengelolaan resiko harga yang dibutuhkan dunia usaha, maka Indonesia juga membentuk suatu bursa berjangka, bertujuan mengurangi campur tangan pemerintah di bidang tata niaga komoditi dan menyerahkannya pada mekanisme pasar.

Sabtu, 13 Februari 2010


Winquote
Jumat 12 Feb 2010



WINQUOTE

PENJELASAN MONITOR HARGA & CHART
Untuk bertransaksi kontrak indeks HangSeng (HKK50 / HKK5U) dan indeks Nikkei (JPK50/JPK5U) yang menjadi referensi harga adalah berdasarkan sumber referensi harga bursa yang bersangkutan yang disediakan oleh provider dari Telequote News information / Winquote.
Contoh Tampilan Wiquote
Keterangan :
HSIN9 : Hang Seng Indeks kontrak bulan Juli 2009, Dua Karakter terakhir N menunjukan kode : kontrak bulan Juli dan 9 menunjukan kode : tahun 2009.
Simbol bulan kontrak (standar bursa internasional) :
F = Januari
G = Februari
H = Maret
J = April
K = Mei
M = Juni
N = Juli
Q = Agustus
U = September
V = Oktober
X = November
Z = Desember
HSI : Hang Seng Indeks, nilai pergeraan rata-rata saham-saham perusahaan papan atas
(bluechip) di bursa saham Hong Kong
SN1U9 : Nikkei Indeks kontrak bulan Juli 2009, dua Karakter terakhir U menunjukan kode : kontrak bulan Juli, dan 8 menunjukan kode : tahun 2008, (Pergantian kontrak berjangka Nikkei Indeks setiap 3 bulan sekali pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember dengan kode bulan kontrak mengikuti standar bursa internasional)
HIS : Hang Seng Indeks, nilai pergeraan rata-rata saham-saham perusahaan papan atas (bluechip) di bursa saham Hong Kong
SN1 : Indeks Nikkei 225
DJIA : Indeks Dow Jones, Khusus perdagangan saham-saham industry di Amerika Serikat (AS)
NDXI : Indeks Nasdaq, khusus mentransaksikan saham-saham perusahaan high-tech (AS)
FTSE : Financial Times Stock Exchange (London)
Bid : Harga Penawaran Beli
Ask : Harga Penawaran Jual
L.Trade : Last Trade yaitu harga transaksi terakhir pada saat itu
High : Harga tertinggi yang tercapai pada saat itu
Low : Harga terendah yang tercapai pada saat itu
O.Price : Opening Price yaitu harga pembukaan sesi pertama hari tersebut
P.Close : Previous Close yaitu harga penutupan hari sebelumnya